HomeLintas BeritaSosialisasi 4 Pilar, Ini Penekanan Senator DPD RI Asal NTB:

Sosialisasi 4 Pilar, Ini Penekanan Senator DPD RI Asal NTB:

Sosialisasi 4 Pilar, Ini Penekanan Senator DPD RI Asal NTB:

JayantaraNews.com, Mataram 

Lemahnya pemahaman dan penghayatan keberagamaan, menjadi salah satu faktor yang dapat menjadi pemicu dan mengganggu tegaknya Empat Pilar Kebangsaan Indonesia.

Hal itu diungkapkan anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) H Achmad Sukisman Azmy, Ahad (24/11), saat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Sekretariat DPD RI Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB), Kota Mataram.

Dengan bahasan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika, anggota DPD RI daerah pemilihan (Dapil) NTB itu mengingatkan, agar masyarakat semakin waspada terhadap langkah-langkah memecah belah bangsa sebagai bentuk penjajahan baru.

“ Kita selalu ingat tiga abad dijajah, yang berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan, sehingga jangan sampai peristiwa itu terulang kembali,” kata senator yang dua periode menjabat Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB itu.

Dikatakan, lemahnya penghayatan agama menyebabkan terjadinya perselisihan di internal agama, karena kerap saling menyalahkan dan membenarkan serta mengklaim bahwa hanya kelompoknya yang paling benar, lalu kelompok lain salah.

“ Itu semua adalah bentuk-bentuk penjajahan yang berusaha memecah belah bangsa” tandasnya.

Menurut Sukisman, ini sebagai akibat minimnya pemahaman agama serta belum secara kaffah mempelajarinya.

Sementara di tataran lokal atau daerah, ia mencatat bahwa yang juga dapat mengganggu stabilitas kedaerahan, yaitu masih terjadi sentralisasi dalam berbagai kebijakan. Dimana atas dasar itulah pemerintah mengambil kebijakan dengan membangun secara optimal wilayah desa.

“ Ini dilakukan dengan meningkatkan anggaran dana desa (ADD), sehingga dapat dibangun infrastruktur jalan dan berbagai fasilitas  umum lainnya,” ungkapnya.

Sedangkan terkait pemahaman terhadap Bhinneka Tunggal Ika, yang menjadi ciri khas sekaligus jati diri bangsa. Sukisman mengatakan bahwa itu merupakan realitas tentang keberagaman.

“ Ini harus disyukuri oleh segenap elemen bangsa sebagai anugerah Allah SWT, sehingga menjadi kewajiban semua pihak untuk menjaganya,” tegasnya.

Adapun masalah lain yang juga menjadi perhatian pihaknya adalah menjaga kesuburan dan tumbuh kembang budaya daerah, yang menjadi penguat solidaritas sosial dalam menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

“ Selanjutnya adalah implementasi otonomi daerah yang harus dikawal dan dijaga, sehingga tidak muncul ego kedaerahan yang berdampak bagi keutuhan NKRI.”

Untuk diketahui, secara umum peserta sosialisasi yang melibatkan kalangan pelajar, mahasiswa, pemuda, dan tokoh masyarakat serta anggota Gerakan Pramuka NTB itu, menaruh harapan agar kegiatan serupa tidak hanya sekali, tetapi secara terus menerus dan berkelanjutan.

“ Tempatnya tidak hanya di Sekretariat DPD RI Dapil NTB saja, tetapi juga di Pramuka. Kami siapkan lokasi beserta anggota Pramuka yang anggotanya terdiri kalangan pelajar dan mahasiswa,” ujar Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka NTB H Fathul Gani, saat dihubungi terpisah.

“ Jadi, sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dapat mencapai tujuan,” imbuhnya.

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua PWI Cabang NTB Nasruddin, juga menyambut baik gelaran sosialisasi tersebut. Ia pun berharap agar kegiatan itu ada keberlanjutannya.

“ Harus dilaksanakan secara berkelanjutan, sehingga mampu menambah wawasan peserta termasuk kalangan wartawan, sehingga tulisannya tidak terlepas dariempat pilar,” katanya.

Menanggapi hal tersebut, H Sukisman berjanji mengakomodir keinginan dan masukan para peserta, dan ia mengatakan akan berusaha untuk menggelar kembali di tahun 2020.

“ Sekarang kan sudah mau akhir tahun, Insya Allah di 2020 kita gelar lagi,” ucapnya. (red)

Stay Connected
16,985FansLike
2,458FollowersFollow
61,453SubscribersSubscribe
Must Read
Related News