JAYANTARANEWS.COM, Depok
Cantik dan seksi, itulah kesan pertama melihatnya. Ya, dialah Sarah Ardhelia, model berdarah Jawa yang sering menghiasi halaman beberapa media tanah air dan jagat maya. Putih bersih dengan bentuk badan proporsional, tentu menambah nilai tersendiri. Bahkan banyak kaum adam yang melihat, namun sulit untuk melupakan keelokannya.
Memulai dunia model semenjak di bangku sekolah pertama. Bakatnya terus dipupuk dengan mengikuti sanggar dan kursus model. Dan hasilnya, menjadikan Sarah sebagai salah seorang model terkenal tanah air dan model yang sudah go-internasional.
Memang tak bisa dipungkiri. Kecantikan dan keindahan tubuh Sarah menjadi daya magnet tersendiri. Bibir sensual dan ukuran dada 38D, melengkapi semua kesempurnaannya. Tentu akan menambah fantasi liar yang memandangnya.
Tapi kesan semua itu terbantahkan, ketika melihat keseharian Sarah di rumah. Cewek cantik ini sangat taat beragama, selalu beribadah dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dilarang agama. “Kita itu hidup sementara mas, jadi jangan sia-siakan umur kita buat yang nggak benar. Semua perbuatan akan ada pertanggungjawabannya di sisi Tuhan.” Itulah wejangan Sarah ketika ditemui di rumahnya, di kawasan Depok, Jawa Barat, Sabtu, 14 Januari 2023.
Sebagai bentuk ketaatan beribadah, pada tahun 2017, Sarah sempat melakukan umroh ke tanah suci. Di sanalah Allah menunjukkan kuasa dan kebesaranNya, karena semua proses umroh yang lakukannya diberikan dengan berbagai kemudahan.
Sarah mulai dikenal orang lewat jagat maya, tapi semua itu berawal dari hilangnya beberapa buah handphone (Hp) dari rumahnya yang tidak dikunci. Waktu itu Sarah pergi ke warung untuk membeli sayuran. Karena jarak warung dekat, maka pintu rumahnya tidak dikunci. Namun Sarah kaget, ketika kembali, mendapati pintunya terbuka dan beberpa Hp yang ada di atas meja raib dibawa maling. Panik dan bercampur takut, itulah yang dirasakan, karena di Hp itu tersimpan semua photo dirinya.
“Aku takut mas, semua data photo ada di sana, aku takut nanti photoku disebar,” kenangnya.
Semua ketakutan dan kekhawatiran Sarah terbukti. Setelah beberapa hari kemudian, photo sensualnya tersebar di jagat maya. Akibatnya, Sarah menjadi down, dihujat masyarakat dan dimarahin keluarga. “Aku down mas, aku dihujat masyarakat, aku dimarahin keluarga, aku mengurung diri selama dua tahun,” tandas Sarah.
Memang diakuinya. Semenjak photo itu tersebar, dia dikenal orang, tapi orang mengenal Sarah bukan sosok diri yang sebenarnya orang mengenal Sarah karena kesensualannya. “Aku memang jadi dikenal orang mas, tapi bukan aku yang sebenarnya,” terang Sarah.
Terlanjur dicap dengan image yang negatif dan menghindar pun sudah nggak bisa, Sarah pun kemudian aktif di beberapa medsos dengan photo dan video yang memperlihatkan kesensualannya, tapi semua itu masih dalam kewajaran. “Tanggung mas, sudah terlanjur dicap negatif, ya aku teruskan saja, tapi masih dalam kewajaran. Aku tahu mas batas-batas kewajaran,” kata Sarah.
Memang perjalanan karir Sarah mengalami banyak jatuh bangun, mengalami banyak hambatan dan rintangan. Hal ini terbukti, lantaran beberapa tahun kemudian ketika Sarah diundang oleh sebuah media nasional terkenal menjadi narasumber, waktu itu sesi wawancaranya dipandu oleh selebritas terkenal. Dalam sesi wawancara itu, Sarah diminta tanggapannya tentang banyaknya artis dan model yang bisa dibooking. Dalam acara itu, jelas hanya minta tanggapan saja. Tapi setelah berita dinaikan, yang ada justru Sarah dipojokin, dijelekin dan dianggap menjadi bagian dari prostitusi online. Tentu Sarah merasa dirugikan dan mencemarkan nama baiknya.
“Aku merasa dirugikan dengan pemberitaan itu mas. Jelas sebagai nara sumber, aku hanya diminta tanggapan tentang portitusi online yang melibatkan artis dan model, tapi setelah naik beritanya koq dipelintir gitu,” terang Sarah.
Sarah mencoba minta kejelasan dan minta agar nama baik dipulihkan lagi pada pemandu acara dan media tersebut. Namun yang ada hanya Sarah dijelek-jelekin dan tetap berpegang pada isi berita itu. Tanpa patah semangat dan berjuang pada kebenaran, Sarah tetap berusaha agar namanya dipulihkan lagi karena menganggap berita itu bohong. Dan akhirnya, perjuangan Sarah menemui titik hasil, walau hanya berita di website pemandu acara yang dihapus tapi tidak pada halaman berita media nasional itu. “Ya dihapus mas, tapi hanya di website pemandu acara saja, di halaman berita online itu tidak dihapus,” lanjut Sarah.
Akibat dari pemberitaan itu, Sarah mengalami banyak kesulitan dan mengurung diri lagi, semua job dibatalkan sepihak oleh vendor. “Semua jobku dibatalkan mas oleh vendor,” sambung Sarah.
Tapi hikmah dari semua kejadian yang dialaminya, menjadikan Sarah semakin taat beribadah. “Aku semakin takut pada Allah dan berusaha taat pada agama mas,” ungkap Sarah mengakhiri. (red)
